Skip to main content

Children n My Life


     “Nanti kalo aku udah gede pingin jadi seperti mbak ah, sabar, dan punya les-les an sendiri dan mau ngajari anak nakal kayak aku hehe”


      Sore ini sama seperti sore-sore sebelumnya. Telinga ini sudah tidak asing lagi mendengar celotehan anak-anak kecil yang sedang belajar, bertanya, memanggil-manggil “mbak aku ada pr, bantuin ya…”, “mbak artinya kenouu (know) itu apa?” , “soal ini sulit sekali mbak aku ga bisa…”, “kalo ngasih soal jangan banyak-banyak yaa..”  ya begitulah pertanyaan yang sering muncul pada setiap sore yang kujalani. Rutinitas ini terlihat membosankan, tapi percayalah ini sangat menantang! Memahami mereka yang masih kecil sama sulitnya seperti memahami orang dewasa pada umumnya, tentunya ini -sulit-  menurut ukuranku. Namun, semenjak bekerja bersama anak-anak kecil membuat diriku tersadar akan hal-hal kecil yang mampu membuat bahagia, ya terkadang ada pula hal-hal “annoying” yang tak terhindarkan yang terjadi hehe. Meskipun begitu, aku bersyukur tuhan.
Banyak sekali cerita saat kuhabiskan sore ku ini bersama anak-anak nakal tapi adorable ini tentunya. Kusibukkan diri dengan mereka, sampai aku pun tak ingat kapan terakhir kali kunikmati senja indah dengan ketenangan dan kesendirian. Ilmuku belum mumpuni, terkadang aku masih kelabakan saat harus mencari-cari jawaban yang tepat untuk pertanyaan mereka yang kuanggap telah kritis. Contohnya beberapa waktu lalu, salah seorang dari mereka bertanya padaku dengan muka dan tingkah polosnya, “mbak kenapa sih kita harus punya cita-cita? Dan apakah cita-cita itu penting mbak kok selalu saja kita ditanyain apa cita-citamu?” jujur saja aku sedikit kaget, biasanya anak kecil ketika ditanya mengenai cita-cita mereka pun langsung menjawab ingin jadi dokter, pilot, guru tanpa mempertanyakan balik alasan kenapa kita kok diminta punya cita-cita.  Namun anak ini, yang bertanya, membuatku sadar, membuatku bertanya pada diri sendiri, apa aku dulu punya cita-cita? Dan kalaupun punya, apakah sekarang cita-citaku sudah terwujud? Aku melamun, hingga anak itu segera memintaku untuk memberi tahu jawabannya. Kukatakan dengan gamblang, “kenapa kita harus punya cita-cita? Agar kita punya impian yang akan kita wujudkan saat kita dewasa nanti dek, kalo nanti udah gede kamu pingin jadi apa? Kamu ingin buat apa? Sehingga kalau kita punya cita-cita dari kecil nanti kita bisa mewujudkannya” jawabku sekenanya, entah mungkin penjelasanku masih terlalu sulit dipahami untuk anak kecil atau tidak, tapi jujur aku pun juga bingung hehe. Sometimes, aku pernah berfikir kenapa hidupku seperti ini? Kenapa aku adalah orang yang payah? Mungkin dari jutaan bahkan milyaran orang di dunia ini tak  satupun yang akan mau menjadi orang yang seperti diriku huhu. Namun, ketika anak-anak yang mulai mengisi sore-sore ku ini datang dalam hidupku, aku mengerti, bahwa yang kupikirkan itu salah. Setidaknya masih ada yang merasa terinspirasi dan ingin menjadi seperti diriku,  meskipun itu anak kecil. Dan aku bersyukur, itu membuatku terus berusaha untuk menjadi yang lebih baik untuk menjadi sebuah contoh dan panutan kecil dalam hidup mereka.  I m so proud to teach you, ma students!


I am so blessed to work with children.
Although, sometimes I feel annoyed because of them.  But, they constantly show me how beautiful and amazing the simplest things in life can be :)


Comments

Popular posts from this blog

6/12

 To the woman who believed this year would be a year of peace and genuine love, I'm sorry that these days, weeks, and months have been so unkind to you. You are magic, and even though it doesn't always seem that way, you are what occurs when dreams and nightmares clash. You represent strength and survival. A beautiful moment of life deciding to continue onward even through hell fire. I hope you are reading this right now, I long to reach you. I know that grief comes in waves. When you're driving alone at night, while you're watching a movie, while you're getting ready for work, and all of the sudden it hits you, how much you miss someone, and your breath catches and tears flow. The sadness is so great it's mentally painful. I hope you know that you have always been more than enough, even when others decide to overlook you. I hope this next year is kinder to you. I hope you continue to fight for all that you deserve. I know it hasn't been easy but I like to t...

Senja Untuk Kekasihku

Oh kekasihku, Bagaimana mungkin ini semua akan terlupakan Sedangkan kau masih terpatri dalam hatiku Begitu pula diriku, masih terpaut  dalam hatimu jua yang murni itu Meski skizofrenia telah merenggutmu dariku, Anastasyaku, Kau tetap senja terindah dalam hidupku, Jingga, sendu, dan mengharu.. ( 2012. Lelaki itu, duduk terpaku dilorong rumah sakit. Seluruh bagian tubuhnya berasa hancur untuk pertama kalinya. Pikirannya kalut. Memori-memori di otaknya seakan seperti berputar-putar dalam kepalanya. Dokter yang baru saja ditemuinya telah mendiagnosa Anastasya, kekasihnya, dengan diagnosis schizophrenia paranoid. Ia begitu terguncang mendengar diagnosa dokter itu. Anastasya, kekasihnya, istrinya, yang baru ia nikahi 3 bulan yang lalu, yang ia pacari dulu 4tahun yang lalu, bagaimana bisa skizofrenia merenggut Anastasya dari lelaki itu.. Merenggut semua ingatannya, merenggut kehidupannya yang indah itu, dan merenggut senyuman mungilnya yang syahdu. Ia begitu tak mengira b...

22.00

 Sudah berapa banyak hal yang kamu fikirkan malam ini? Sudah berapa banyak hal yang kamu cemaskan dan mengganggumu malam ini? Semuanya menjadi makin sulit untuk kamu kendalikan. Bukankah kamu lelah dan ingin segera istirahat saja? Lalu kenapa tidak kamu lakukan? Kepalamu sudah terasa berat. Kamu merasa tidak ada seorangpun yang akan mendengarkan mu. Kamu berfikir semua orang terlalu sibuk dengan dunianya sendiri, dan takkan mungkin menanyakan keadaanmu. Hei kamu terlalu sering membuat prasangka. Akan ada orang yang mungkin mau membantumu, jika kamu mau mengatakannya dan mengabaikan semua prasangkamu itu. Hari ini cukup berat bukan? Kamu harus terbiasa. Tidak ada jaminan bahwa besok akan lebih mudah dari ini. Tidak apa. Ingat, kamu hanya perlu menjalaninya sesuai dengan usaha terbaikmu. Kamu boleh menangis, kesal, kecewa jika semua yang kamu lakukan tidak berjalan dengan lancar. Itu manusiawi. Lepaskan semua pikiran berlebihan itu. Kamu berhak istirahat dengan tenang. Tidur dengan...